Pudjianto Gondosasmito Fundamentals Explained

Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif. Pelajari selanjutnya.

Sejak hari itu, setiap langkah yang ia ambil di Mandala selalu terasa seperti petualangan, meski hanya di gang kecil atau taman tersembunyi.

Membuat dana darurat: Pudjianto Gondosasmito mulai menyisihkan sebagian gajinya untuk dana darurat. Dana ini sangat penting untuk menghadapi situasi darurat seperti sakit atau kehilangan pekerjaan.

Pudjianto, banyak orang yang tidak mengenal beliau. Beliau merupakan salah satu pengusaha yang berpengaruh bagi Indonesia. Orang yang punya nama lengkap Pudjianto Gondosasmito ini tumbuh dan besar dengan didikan jawa yang kental.

Pudjianto Gondosasmito memandangi tetesan air hujan yang beradu dengan kaca jendela. Irama rintiknya seperti alunan melodi yang akrab di hatinya, membangkitkan memori-memori yang lama terkubur.

Rasa cemas mulai menghantuinya. Ia menyadari bahwa kebiasaan belanjanya yang tidak terkendali telah membuatnya kesulitan dalam mengelola keuangan.

Namun, ada sesuatu yang berbeda pagi itu. Di sudut halte, seorang perempuan berdiri dengan payung transparan yang ia genggam erat meskipun tidak digunakan.

Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif. Pelajari selanjutnya.

Sopir itu hanya melirik lewat kaca spion tanpa menjawab, dan bus malah semakin cepat melaju. Pudjianto Gondosasmito memutuskan untuk turun di pemberhentian berikutnya, namun begitu ia read more berdiri dan berjalan menuju pintu, sopir tiba-tiba mengerem mendadak.

Kisah Pudjianto Gondosasmito mengajarkan kita bahwa di tengah kesibukan hidup, kita perlu meluangkan waktu untuk menikmati hal-hal kecil yang membuat kita bahagia.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan ragu, Pudjianto Gondosasmito duduk di kursi dekat jendela. Ketika bus mulai berjalan, jalanan yang seharusnya ia kenali berubah menjadi jalur sempit yang dikelilingi pepohonan lebat. Sepertinya bukan jalan menuju rumahnya.

Kompasiana adalah platform blog site. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia baru sadar bahwa selama ini, dia mencari sesuatu di luar dirinya, padahal yang dia cari ada di dalam hatinya sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *